DARUBA – Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Pulau Morotai melalui Juru Bicara Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Pulau Morotai dr. Novindra Humbas memberikan keterangan ke-5 orang yang Hasil Rapid Diagnostic Test (RDT) dinyaktakan Reaktif .
Juru bicara Satgas Covid-19 dr. Novindra Humbas mengatakan mereka itu awalnya di salah satu pesantren dari pulau jawa, kemudian karna wabah pendemik Covid-19 yang melanda seluruh indonesia akhirnya pihak Daarul Mujtahidin pun meliburkan santri-santrinya untuk kembali ke daerah asal masing-masing yang berlokasi di Tasikmalaya jawa barat Pada 25 Maret 2020, para santri asal Kabupaten Pulau Morotai berjumlah 10 orang melakukan perjalanan dari Tasikmalaya menuju Jakarta Pada 26 Maret 2020, Pada 27 Maret 2020, para santri menuju Pelabuhan Tanjung Priok dan menaiki KM. Dorolonda rute (Jakarta-Surabaya-Makassar-Bau-Bau-Namlea-Ambon-Ternate-Bitung) untuk kembali ke Ternate.
“Para santri ini Tiba di ternate (02/04/2020) dan melanjutkan perjalanan dengan KM. Ratu Maria menuju Pulau Morotai di tanggal 03/04/2020 Mereka tiba di morotai dan mengikuti proses karantina kurang lebih selama 14 hari di D’aloha Resort Djababeka, Desa Juanga, Kecamatan Morotai Selatan,” Ungkap Novindra ketika di wawancarai wartawan di posko utama satgas covid-19 di hotel sahid molokai desa juanga kecamatan morotai selatan Sabtu (18/04/2020).
Dikatakanya Pihak Satgas Covid-19 melakukan karantina selama 14 hari, Pada 7 April 2020, melakukan RDT pertama dengan hasil seluruhnya dinyatakan non reaktif. Pada 17 April 2020, melakukan RDT kedua dengan hasil dinyatakan bahwa 5 orang reaktif dan 5 lainnya non reaktif.
“Awal tiba pas di tes semuanya negatif kedua kali dilakukan tes ternyata ada yang kita curiga torang fokus di dorang tamba lagi kedua kali itu ada RDT rapid test, tes itu anti bodi IDG atau diabetes Melitusdan IDS Intrusion detection Sistem pada diri merka ternyata ada reaksi berarti ada suaru gerakan di dalam entah itu virus atau bakteri yang menggambarkan tapi ini bisa dia mengarah ke covid-19,” Terangnya.
Dia (dr. Novindra) menambahakn untuk lebih terkontrol mereka di rukuk ke Rumah sakit Chasan Boeshori ternate,
“Untuk dilakukan tes lebih lanjut lalu di kirim ke makasar atau jakarta barulah kita ketahui yang bersangkutan apakah terjangke atau tidak dan bisa kita tetapkan bahwa bersangkutan positif atau negatif Cobid-19,” cetus dr. Novindra (*)