PAPUA– Sebanyak 53 Kepala Keluarga (KK) Distrik Okbemtau terpaksa melarikan diri dan berlindung di hutan, ratus orang melarikan diri ke hutan sebanyak 200 jiwa saat didata, 101 laki-laki dan 99 orang perempuan terpaksa mengungsikan diri ke hutan belantara. Dari jumlah tersebut belum juga terhitung secara keseluruhan oleh menajemen markas pusat Komnas TPNPB-OPM saat di data.
Berdasarkan jumlah data yang dikantongi Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM telah terima laporan resmi Dari Kiwirok, Yang mana telah dilaporkan oleh activists Kemanusiaan bahwa Ribuan masyarakat civil orang Asli Papua Telah mengungsi ke hutan-hutan Karena kampung-kampung mereka Di bombardier oleh Pasukan TNI Polri. Dan dalam laporan ini menyebutkan bahwa masyarakat civil orang Asli Papua yang mengunsi ke hutan hidup menderita Karena kekurangan makanan Dan juga pengobatan bagi mereka yang sakit, oleh Karena itu Kami serukan kepada semua pihak agar segera melakukan tindakan mendesak (urgent action) untuk kemanusiaan.Ungakap Jubir KOMNAS TPNPB OPM Sebby Sambom.
Ratusan warga asli Papua mengungsi kehutan dikarenakan ada penyerang pada tanggal 23 Oktober 2021 Dari TPNPB Kodap 15 Ngalum Kupel bahwa Militer Indonesia Kembali telah lalukan serangan-serangan udara Di Wilayah district Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Terhitung dari tanggal 14 sampai tanggal 21 Oktober 2021 serangan udara dari helicopter turunkan bom Mortir sebanyak 7 kali Di markas panglima dan juga Serangan udara ke 4 kampung, yaitu jatuhkan bom sebanyak 42 kali Di Pemukiman penduduk lokal. Kampung-kampung Yang TNI jatuhkan bom bom Yaitu,kampung pelebip,kampung kiwi,Kampung Delpem dan kampung lolim.
Di Empat kampung ini rumah warga sudah terbakar habis Dan 1 buah bom rudal telah berhasil di tangkap oleh TPNPB OPM kodap 15 ngalum kupel.pungkas Jubir KOMNAS TPNPB OPM Sebby Sambom.
Dari jumlah data yang ada terdaftar satu ibu hamil satu ibu melahirkan di Kem dan banyak warga yang sakit sakitan di Hutan