banner 560

Kejati Malut Launching Program JMP Dan Bagikan Ribuan Alqur’an

  • Bagikan
Foto Bersama Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Malut Usai Menyerahkan Alqur'an. || Foto : Istimewa

MALUT – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku Utara sukses melaksanakan launching program Jaksa Masuk Pesantren (JMP) dalam rangka mengantisipasi radikalisme di bumi Moloku Kieraha, Jumat (5/11/21).

Kegiatan tersebut dihadiri Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman, Ketua Tim Masyarakat Ekonomi Syariah Iqbal Harus, Direktur Tafis Qur’an Hj Zubaidah, Ketua Yayasan Pondok Pasantren Hidayatullah Ternate ustadz Soleh Sukur, Dewan Guru Pondok Pesantren Hidayatullah Ternate, Orang tua Wali Santri dan para santri.

Terobosan program JMP merupakan kegiatan yang pertama kalinya di Pondok Pesantren Tahfiz Qur’an Hidayatullah Ternate dan dihadiri perwakilan Pondok Pesantren yang ada di Maluku Utara.

Launching program JMP ini ditandai adanya sosialisasi, pembinaan masyarakat dan distribusi 1.000 Al-Qur’an, 1.000 Iqra dan 1.000 Juz Amma dari Relawan Waqaf Qur’an (RWQ) Maluku Utara.

Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Malut, Dade Ruskandar, kepada awak media mengatakan, JMP merupakan program lama yakni Jaksa Masuk Sekolah (JMS) dengan tujuan untuk pengenalan hukum kepada para santri.

“Pesantren juga tempat pembelajaran, jadi kita agendakan di sini, intinya untuk pengenalan hukum. Karena selama ini pesantren hanya dikenal belajar agama saja, kalau begini mereka bisa kenal hukum, paham hukum,” jelas Dade.

Dade bilang, dirinya membantah jika persepsi dari golongan orang, jika menyebutkan teroris berasal dari agama Islam merupakan peryataan yang keliru.

“Jadi ada persepsi masyarakat, bahwa teroris adalah islam pandangan mereka kan keliru, ngak benar itu, dengan pengenalan hukum jika santri sudah kenal hukum kuat dan agama juga kuat, akan jauh dari itu,” tegasnya.

Sementara, Walikota Ternate Tauhid Soleman menambahkan, Pihaknya sangat mengapresiasi dan mendukung langkah Kejati Malut.

“Saya sepakat dengan apa yang disampaikan pak Kajati, langkah untuk kita menimalisir potensi radikalisme yang bisa saja terjadi, tapi saya yakin di Kota Ternate tidak ada seperti itu,” turur Walikota

Tauhid menganggap program JMP sangat bermanfaat untuk menambah pembekalan, pemahaman dan pengetahuan tentang hukum kepada santri.

“Terima kasih Kejati Maluku Utara telah melaksanakan kegiatan ini, kami akan suport dalam rangka dalam memberikan penguatan mengenai hukum,” cetusnya

Untuk diketahui, Kegiatan JMP diakhiri dengan penyerahan 1.000 mushaf Al-Qur’an, 1.000 Juz Amma dan 1.000 Iqra, kepada perwakilan RWQ di 10 kabupaten/kota Provinsi Maluku Utara.

Masing-masing perwakilan RWQ Malut di 10 kabupaten/kota telah menerima Al-Qur’an, Iqra dan Juz Amma.

Selain perwakilan RWQ Malut di kabupaten/kota, Al-Qur’an juga diserahkan kepada perwakilan Pondok Pesantren Harisul Khairat Kota Tidore Kepulauan, Pondok Pesantren Hidayatullah Kota Ternate, Pondok Pesantren Wali Songo dan sejumlah tamu undangan. (*)

  • Bagikan