TERNATE – Air pasang dan gelombang tinggi kembali menghantam rumah warga di Kelurahan Sangaji, Kecamatan Ternate Utara, akibanya belasan rumah warga dan talut penahan ombak ambruk.
Ketua pemuda Kelurahan Sangaji, Asmit Abubakar mengisahkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 Wit, ketika air laut mulai pasang sampai terjadinya gelombang dan merusak rumah warga serta merobohkan talut penahan ombak sekitar pukul 18.00 Wit.
Dikatakan Asmit, peristiwa ini tercatat jumlah rumah yang terdampak sekita 7 rumah yang rusak total dan beberapa rumah rusak ringan. Sementara masyarakat yang terdamapak telah dievakuasi di SKB.
“Kejadian ini kerusakan rumah yang berstatus fatal sekitar 7 rumah dan yang ringan sekitar beberapa rumah saja. Selain rumah warga, talut penahan ombak di Kelurahan Sangaji RT 10 juga ambruk di hantam ombak, sehingga untuk sementara alternatif yang kami ambil, demi menahan ombak agar tidak meluap dipemukiman warga, kami meminta bantuan pasir dan karung besar untuk membuat penahan ombak sementara,” ungkap Asmit kepada wartawan, Senin (6/12/21) malam
Terpisah, Kepala Balai Wilaya Sungai (BWS) Maluku Utara, Kalpinur, mengatakan, penanganan kodisi sementara dibutuhkan Geotextile untuk membuat penahan ombak. Pasalnya, talud tersebut tidak kuat lagi.
“Sementara kerusakan infrastruktur yang lain nanti besok kita bersama denagan BPBD dan masyarakat melakukan kerja bakti dan melihat titik-titik lain yang terdampak, mengingat kejadian ini di malam hari jadi ada titik yang mungkin belum sempat dijangkau,” singkatnya.
Untuk diketahui, sampai pukul 23.15 Wit pantauan media infomalut.com, dilokasi kejadian tampak masarakat bersama TNI/Polri, Basarnas, tim relawan PMI, Mapala, Gojek dan personil BWS Malut masih membuat penahan ombak sebagai pengganti talud yang roboh akibat pukulan ombak. (*)