banner 560

Sebanyak 6.900 Bibit Mangrove Ditanam Kelompok Binaan Harita dan Unkhair

  • Bagikan
Bibit Mangrove Yang Diterima Kelompok Peduli Mangrove Binaan Harita Nickel dan FPIK Unkhair. || Foto ; ILO/Humas Harita Nickel

LABUHA – Sebanyak 2.500 bibit mangrove ditanami oleh Kelompok Peduli Mangrove binaan Harita Nickel dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Khairun (Unkhair) di Desa Soligi, Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Selasa (2/11/21)

Humas Harita Nickel, Handi Andrian melalui siaran persnya yang diterima awak media menyebutkan ribuan bibit tersebut ditanam area pesisir seluas 2,8 hektare yang dianggap rawan terjadinya pengikisan tanah oleh aliran air (Erosi) dan pengikisan permukaan tanah akibat hempasan ombak (Abrasi).

“Penanaman bibit mangrove berlangsung sejak 25-28 Oktober 2021. Tentu ini bukanlah yang pertama kali diselenggarakan di Desa Soligi,” sebutnya

Sebelumnya Handi bilang, pada bulan April 2021 lalu Kelompok Peduli Mangrove bersama Harita Nickel dan FPIK Unkhair telah menanam 4.400 bibit mangrove. Sehingga jumlah keseluruhan bibit mangrove yang telah tertanam tahap 1 dan 2 sebanyak 6.900 bibit tersebar di area seluas 6,5 hektare.

“Kegiatan rehabilitasi mangrove dan edukasi lingkungan akan berlanjut pada tahap tiga pada 2022 nanti,” ungkap Handi

Katanya pagi, Kelompok Peduli Mangrove terdiri dari 5 kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 10 orang. Seluruhnya merupakan pelajar SMP dan SMA Desa Soligi itu tidak hanya bertugas menanam bibit, tetapi juga merawat dan memantaunya secara berkala.

“Mereka pun mendapat bimbingan dari para mahasiswa FPIK Unkhair agar memahami bagaimana cara rehabilitasi mangrove yang baik,” tuturnya

Sementara, Dekan FPIK Unkhair M. Janib Achmad menjelaskan, mayoritas penanaman dan pemantauan mangrove dilakukan oleh kelompok binaan peduli mangrove.

“Mahasiswa hanya datang dua minggu sekali, jadi sebagian besar kegiatan dilakukan oleh Kelompok Peduli Mangrove,” ujar Janib

Dia, (Janib-red) mengungkapkan, penanaman dan pemeliharaan berbasis masyarakat ini telah terlihat hasilnya. Saat ini, bibit yang ditanam pada tahap perdana telah tumbuh setinggi 1 meter.

Katanya lagi, kegiatan yang didukung Harita Nickel ini memiliki beberapa manfaat diantaranya, membantu menjaga ekosistem terumbu karang dan berpotensi menghasilkan pertumbuhan ekonomi ketika mangrove dapat dirawat dengan baik.

“Melalui kegiatan ini, masyarakat juga menjadi semakin menyadari arti penting keberadaan mangrove,” harapnya

Sementara itu, Rusman selaku Koordinator Kelompok Peduli Mangrove mengucapkan apresiasinya terhadap program peduli lingkungan ini.

Menurutnya, Harita Nickel dan FPIK Unkhair telah berkontribusi mewujudkan masa depan yang lebih baik dengan pembinaan kelompok dan penyediaan bibit mangrove.

“Kami berterima kasih karena daerah kami dipilih menjadi tempat rehabilitasi mangrove. Semoga bisa berlanjut dan berdampak positif baik secara ekosistem dan juga ekonomi masyarakat,” singkat Rusman

Terpisah, Head of External Relations Harita Nickel Stevi Thomas mengatakan, kegiatan ini menjadi bagian dari program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.

“Secara konsisten kami melakukan sosialisasi dan pembinaan untuk menguatkan kapasitas dan pengetahuan masyarakat. Kami berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan dan mengawasi secara mandiri sumber daya yang mereka miliki,” pungkas Stevi Thomas

Diketahui, selain Kelompok Peduli Mangrove, Harita Nickel dan FPIK Unkhair juga melibatkan masyarakat umum sebagai upaya terpadu yang dilakukan berbagai pihak dalam kegiatan ini membuat proses pelestarian lingkungan berjalan lebih cepat.

Selain itu, tujuan dari proses penanaman dan pemeliharaan mangrove ini diharapkan mampu mengembalikan fungsi hutan mangrove dan memitigasi perubahan iklim. (*)

  • Bagikan